MENU 1

LABEL BERJALAN

LIHAT SINI

Sunday, June 24, 2018

Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Unhas


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin merupakan Fakultas Ekonomi tertua di Indonesia yang didirikan pada tanggal 8 Oktober 1948 sebagai cabang dari Universitas Indonesia, Jakarta berdasarkan keputusan Letnan Jenderal Gubernur Pemerintah Hindia Belanda Nomor 127 tanggal 23 Juli 1947.
Keputusan ini merupakan rencana desentralisasi Perguruan Tinggi di Indonesia yang telah diterima sebagai pedoman oleh pemerintah waktu itu. Sebagai cikal bakalnya, pada tanggal 1 September 1947, Drs. L. A. Enthoven diberi tugas mewujudkan “leergang van de opleiding van levaren M.O. economie en hendelswetenshappenmet bepetket bevoegheid” untuk memenuhi kebutuhan guru-guru Ilmu Ekonomi dan memegang buku bagi sekolah-sekolah menengah di Indonesia. Leergang ini dibuka pada tanggal 15 Januari 1948 dengan 16 orang mahasiswa. Diasuh oleh dosen Drs. L. A. Enthoven sendiri sebagai Direktur/Dekan.
Karena ketidakpastian yang berlarut-larut dan kekacauan di Makassar dan sekitarnya, maka Fakultas Ekonomi yang dipimpin oleh Drs. L.A. Enthoven (Direktur) dibekukan dan baru dibuka kembali sebagai cabang Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) pada 7 Oktober 1953 dibawah pimpinan Prof. Drs. G.H.M. Riekerk. Dibawah pimpinan Prof. Drs. G.H.M. Riekerk, Fakultas Ekonomi benar-benar hidup sebagai cikal bakal Universitas Hasanuddin setelah dipimpin acting ketua, Prof. Drs. G. J. Wolhoff dan sekretarisnya, Drs. Muhammad Baga pada tanggal 1 September 1956 sampai diresmikannya Universitas Hasanuddin pada tanggal 10 September 1956.
Di masa kepemimpinan Rektor, Prof. Dr. Ahmad Amiruddin berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0266/Q/1977 tanggal 16 Juli 1977, Fakultas Sastra diintegrasikan ke dalam Fakultas Ilmu Sosial Budaya bersama Fakultas Ilmu Sosial Politik dan Fakultas Ekonomi. Hal yang sama juga terjadi atas Fakultas Teknik dan Fakultas MIPA yang diintegrasikan menjadi Fakultas Sains dan Teknologi terkecuali Fakultas Hukum yang tidak “rela”  berintegrasi dengan Fakultas Ilmu-ilmu Sosial Budaya. Berselang enam tahun kemudian yakni pada tahun 1983 pengintegrasian ini dicabut dengan keluamya PP No. 5 Tahun 1980 yang disusul dengan SK Presiden RI No. 68 Tahun 1982.
Sejak berdirinya, Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin telah melahirkan sejumlah tokoh yang menduduki posisi penting dalam organisasi dan pemerintahan. Posisi tersebut antara lain sebagai rektor, menteri, asisten menteri, duta besar, dan bahkan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019. Selain itu, dalam sektor bisnis, sejumlah alumni Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin juga menempati posisi-posisi penting, antara lain direktur dan direktur utama, anggota komisaris dan komisaris utama pada sejumlah perusahaan swasta dan perusahaan umum milik Negara (BUMN).



Pimpinan Fakultas Ekonomi UNHAS
Sejak berdirinya pada tanggal 8 Oktober 1948 sebagai cabang dari Universitas Indonesia, Jakarta berdasarkan keputusan Letnan Jenderal Gubernur Pemerintah Hindia Belanda Nomor 127 tanggal 23 Juli 1947, Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin telah dipimpin oleh Dekan sebagai berikut :

  1. Drs. L. A. Enthoven (1948 – 1953)
  2. Dr. De Heer (1953 – 1955)
  3. Prof. Drs. G.H.M. Riekerk (1955 – 1956)
  4. Prof. Drs. G.J. Wolhoff (1956 – 1958)
  5. Drs. A. Hafid (1958 – 1961)
  6. Drs. Miendrowo Prawirodjemeno (1961 – 1963)
  7. Drs. Kandou (1963 – 1965)
  8. Drs. Latanro (1965 – 1968)
  9. Drs. Burhamzah (1968 – 1973)
  10. Drs. Latanro
  11. Prof. Dr. Ny. Kustiah Kristanto
  12. Dr. Abdul Rahman Panetto, M.A. (1985 – 1988)
  13. Prof. Dr. A. Karim Saleh (1990 – 1997)
  14. Dr. Djabir Hamzah, M.A. (1997 – 2000)
  15. Drs. Taslim Arifin, M.A. (2000 – 2005)
  16. Dr. Fattah Kadir, S.E., S.U. (2005 – 2006)
  17. Prof. Dr. Muh. Yunus Zain, M.A. (2006 – 2009)
  18. Prof. Dr. Muhammad Ali, S.E., M.Si. (2009 – 2013)
Fakultas kemudian mengalami perubahan sejak 2017 nama menjadi “FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS”
  1. Prof. Dr. Gagaring Pagalung, S.E., M.S., Ak., CA. (2013 – 2017)
  2. Prof. Dr. Abd. Rahman Kadir, M.Si. CIPM (2017 – sekarang)